Tinjauan Kritis Gagasan Yakobus Arminius tentang Predestinasi yang Memuliakan Allah dari Pandangan Yohanes Calvin

Predestinasi merupakan pengajaran yang mendasar dalam iman Kristen. Akan tetapi, predestinasi merupakan pengajaran yang banyak diperdebatkan. Salah satu perdebatan yang menarik perhatian adalah predestinasi dan pemilihan dari John Calvin yang mendapat sejumlah penolakan termasuk dari Yakobus Arminius. Menurut Arminius, predestinasi dan pemilihan yang memuliakan Allah harus berdasarkan prapengetahuan Allah. Oleh karena dalam predestinasi dan pemilihan Allah tidak mengabaikan kasih-Nya kepada kebenaran dan manusia berdosa. Sementara itu, Calvin pun menyatakan predestinasi berdasarkan kehendak Allah yang berdaulatlah yang memuliakan Allah tanpa memperhitungkan jasa manusia dalam prapengetahuan Allah. Oleh karena itu, tulisan ini akan meninjau kembali konsep Arminius berdasarkan konsep predestinasi dan pemilihan dari Calvin dengan pendekatan teologi sistematik. Meskipun Arminius mengusulkan dan membela konsep predestinasinya demi kemuliaan Allah, namun berdasarkan konsep predestinasi yang telah diajarkan Calvin, pengajaran Arminius bertentangan dengan kebenaran Alkitab. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa predestinasi adalah keputusan kehendak Allah yang bedaulat dan berdasarkan kerelaan hati-Nya, sebagaimana perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 15:13 dan kesaksian Paulus Roma 9:22-23. Sementara itu, pengajaran Arminius justru menghilangkan kerendahan hati sejati, karena adanya keterlibatan jasa manusia dalam pemilihan yang berakibat tidak memuliakan Allah. Dengan Demikian, konsep predestinasi dan pemilihan dari Yakobus Arminius yang didasarkan pada prapengetahuan Allah tidak meninggikan kemuliaan Allah jika ditinjau dari konsep predestinasi dan pemilihan Yohanes Calvin yang sepenuhnya berdasarkan kebenaran Kitab Suci dan tujuan untuk kemuliaan Allah.