Tinjauan Apresiatif Atas Konsep Extra Calvinisticumulrich Zwingli Terhadap Pemahaman Sakramen Perjamuan Kudus

Penelitian dalam tesis memilih Ulrich Zwingli—reformis yang segenerasi dengan Luther dan yang meletakkan fondasi bangunan tradisi dan teologi Reformed yang diwarisi dan dikembangkan reformis selanjutnya, khususnya Calvin—yang sumbangsihnya bagi teologi dan tradisi Reformed kurang diapresiasi. Namanya secara karikatural kerap hanya dilekatkan dan distigmakan secara negatif pada pandangan ‘memorialisme’ dalam sakramentologi Ekaristinya. Padahal, ada sumbangsih lainnya, yaitu extra Calvinisticum dalam hal Kehadiran Nyata Kristus di dalam sakramen. Doktrin extra Calvinisticum memang bukan penemuan Zwingli, ia hanya mewarisi dari para bapa gereja, utamanya dari jalur Agustinus. Konsep extra Calvinisticum ini menjadi respon dan jawaban Zwingli terhadap pandangan ubikuitas Luther, dan mulai mencuat setelah perdebatan mereka di Kolokium Marburg. Doktrin ini dan pandangan memorialisme diwarisi (sebagai landasan) dan direvisi oleh Calvin menjadi bangunan sakramentologinya yang hari ini dikenal sebagai sakramentologi Reformed. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan Ekaristi Zwingli untuk melihat apa yang menjadi kelemahannya serta apa yang menjadi kekuatannya yang patut diapresiasi dan dikembangkan dalam tradisi Reformed. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan literatur sepenuhnya, dengan keterbatasan akses terhadap sumber-sumber primer, karena tidak semua sumber primer dari Zwingli diterjemahkan ke dalam bahwa Inggris. Dari penelitian diperoleh gambaran pergumulan eklesial dan teologis Zwingli pada masanya yang berhadapan dengan pandangan-pandangan yang dilihatnya tidak sesuai dengan pengajaran Kitab Suci dan ini memengaruhi pandangan teologisnya, khususnya perihal Sakramen Ekaristi. Di satu sisi, kelemahan pandangannya perlu menjadi pelajaran bagi gereja hari ini; di sisi lain, kekuatan pandangannya perlu diapresiasi dengan merevisi dan mengembangkannya.