Relevansi Pandangan William Gouge Mengenai Disiplin Anak Dalam Keluarga Kristen Masa Kini Di Indonesia

Disiplin terhadap anak-anak di dalam keluarga telah menampilkan sebuah fakta adanya dilema antara dua ekstrem disiplin yang terus berulang yaitu antara kekerasan dan pengabaian. Ekstrem pertama, yakni disiplin yang mengakibatkan kekerasan. UNICEF melaporkan bahwa hampir 300 juta anak-anak berusia 2-4 tahun di seluruh dunia, tiga di antara empat, mengalami kekerasan akibat disiplin dari para pengasuh mereka (baik orang tua ataupun baby sitter). Akibatnya adalah timbulnya ketakutan bukan karena respek dan penyalahgunaan otoritas oleh orang tua. Ekstrem kedua, pengabaian disiplin yang terjadi telah membuat anak-anak berada pada tempat yang tidak seharusnya dan berakibat kepada hilangnya respek terhadap orang tua. Dilema yang sama juga dialami oleh keluarga-keluarga di Indonesia. Melalui skripsi ini penulis berupaya untuk memberikan alternatif jawaban terhadap dilema disiplin yang ada dengan meneliti kembali karya William Gouge terkait disiplin anak di dalam keluarga. Adapun penelitian ini dimulai dengan pembahasan disiplin yang berlaku secara umum di Indonesia. Hal ini dilanjutkan dengan pembahasan konsep disiplin terhadap anak di dalam pandangan William Gouge. Kemudian pemaparan relevansi, kekuatan dan kelemahan dari konsep William Gouge pada keluarga masa kini di Indonesia. Akhirnya penulis menyatakan kesimpulan bahwa konsep disiplin anak di dalam keluarga menurut pandangan William Gouge masih relevan dan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menghadapi dilema disiplin anak dalam keluarga Kristen masa kini di Indonesia.