Resistensi Terhadap Nasionalisme Jepang: Tanggapan Kristen Terhadap Gerakan Amandemen di Jepang

Artikel ini membahas beberapa tanggapan orang-orang Kristen Injili di Jepang terhadap bahaya nasionalisme Jepang yang cenderung bersifat fasis, yang terlihat dari gerakan amandemen konstitusi. Sementara mengapresiasi mereka yang berjuang merespons masalah rumit ini, artikel ini juga menggunakan metode pendekatan kontekstualisasi kritis dari disiplin teologi interkultural untuk menunjukkan keterbatasan mereka dalam menghasilkan solusi bagi kebuntuan antara kubu yang memperjuangkan revisi konstitusi dan kubu yang menolak amandemen yang diusulkan.

Tokoh Injili yang menggunakan prinsip-prinsip Kuyperian seperti wawasan dunia Kristen, anugerah umum, dan kedaulatan ruang lingkup, menghasilkan respons yang lebih komprehensif dan berpotensi diterima juga di kalangan orang bukan Kristen, termasuk kubu revisionis. Kepada kaum Injili Jepang yang cenderung menarik diri dari partisipasi dalam masalah sosial-politik, penulis mendorong penggunaan saran-saran eklesiologis dari Abraham Kuyper. Khususnya, penekanan Kuyper terhadap penjagaan independensi gereja terhadap negara dan pembedaan antara gereja sebagai organisme dan institusi bermanfaat untuk melanjutkan dan mengembangkan partisipasi dalam merespons masalah amandemen serta isu-isu terkait nasionalisme lainnya.