Ginting, Redy Leonardo (2025) ANALISIS COMMON GRACE PADA PEMIKIRAN CORNELIUS VAN TIL DAN ABRAHAM KUYPER DAN SIGNIFIKANSINYA TERHADAP MANDAT BUDAYA. Magister thesis, STT Reformed Injili Internasional.
![[thumbnail of Cover, Declaration of Approved Thesis, Table of Contents, Acknowledgements, Abstract]](http://repository.sttrii.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
COVER.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB)
![[thumbnail of Chapter I]](http://repository.sttrii.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
CHAPTER I.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (3MB)
![[thumbnail of Chapter II]](http://repository.sttrii.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
CHAPTER II.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (6MB)
![[thumbnail of Chapter III]](http://repository.sttrii.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
CHAPTER III.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (7MB)
![[thumbnail of Chapter IV]](http://repository.sttrii.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
CHAPTER IV.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (7MB)
![[thumbnail of Chapter V]](http://repository.sttrii.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
CHAPTER V.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (1MB)
Abstract
Common grace merupakan kebaikan yang diberikan Tuhan secara umum baik kepada orang percaya dan tidak percaya. Abraham Kuyper merupakan orang yang pertama kali mencetuskan pemikiran ini dengan mengikuti pemikiran John Calvin. Di tengah perkembangan yang ada akan common grace, Cornelius Van Til memberikan rumusan yang konkret akan common grace. Tesis ini akan menganalisa rumusan konkret yang diberikan oleh Van Til dengan membandingkannya dengan common
grace yang sudah terlebih dahulu dinyatakan oleh Abraham Kuyper, selanjutnya rumusan tersebut memiliki signifikansi yang konkret juga terhadap pelaksanaan mandat budaya yang tidak terpisahkan dangan mandat injil. Mengerti rumusan common grace yang konkret merupakan hal yang penting bagi gereja agar tidak jatuh
kepada rumusan common grace yang abstrak yaitu common grace yang akhirnya
mengambil peran special grace atau juga common grace yang akhirnya ditolak karena
beranggapan Tuhan tidak mungkin baik kepada orang non-percaya (reprobat).
Rumusan common grace yang konkret merupakan rumusan yang menjaga konsistensi
korelasi antara titik abstrak; yaitu Tuhan yang memberikan kebaikan, dengan titik
konkret; yaitu sejarah dan manusia sebagai penerima kebaikan tersebut. Kedua
korelasi ini bisa dijaga dengan konsisten dengan limiting concept yang akhirnya
membuat titik abstrak dan titik partikular adalah kedua hal yang tidak terpisahkan
juga tidak tergabungkan.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | common grace; Abraham Kuyper; Cornelius Van Til; special grace; mandat budaya; mandat injil. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > Christianity > Christianity and culture B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology > Reformed Theology |
Divisions: | Master of Theology |
Depositing User: | Defy Zega |
Date Deposited: | 08 May 2025 07:58 |
Last Modified: | 08 May 2025 07:58 |
URI: | http://repository.sttrii.ac.id/id/eprint/239 |